PVTPP Tingkatkan Komitmen Layanan Pendaftaran Varietas Tanaman

Yogyakarta (17/7) – Pusat Perlindungan Varietas Tanaman (PPVTPP) lakukan evaluasi layanan, khususnya layanan Pendaftaran Varietas Tanaman semester 1 tahun 2025 yang berlangsung di RR UPTD BPSDMP Dinas Pertanian DI Yogyakarta, Kamis, 17 Juli 2025. Kegiatan ini melibatkan stakeholder dari BRIN, Perguruan Tinggi, Polbangtan, Dinas Pemda yang membawahi pertanian, dan satker lingkup Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP), termasuk Balai Pengelola Hasil Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP PH). Dalam arahannya, Kepala PVTPP Kementan, Dr. Ir. Leli Nuryati, M.Sc., menyampaikan bahwa sebagaimana upaya mendukung program strategis Kementan dalam mewujudkan swasembada pangan, maka dibutuhkan peran penyediaan benih dari varietas unggul baik lokal maupun pemuliaan. Oleh karena itu, perlu menjaga keanekaragaman plasma nutfah nasional serta menghasilkan varietas pemuliaan dan turunan esensial. Langkah awah yang dapat ditempuh yakni dengan melakukan Pendaftaran Varietas Tanaman yang tugas dan fungsi pelayanannya melekat di PPVTPP, jelas Dr. Leli yang hadir secara daring.

Lebih lanjut, Dr. Leli menyampaikan bahwa kegiatan ini berlangsung tidak hanya untuk mengevaluasi layanan, namun sekaligus menyosialisasikan adanya instrumen regulasi baru yang diharapkan dapat mendorong akselerasi peningkatan layanan pendaftaran varietas tanaman, terutama dari sisi kecepatan layanan pada tahapan Service Level Agreement (SLA) yang sedianya 30 hari menjadi 27 hari kerja. Adapun Instrumen regulasi berupa Permentan 17 tahun 2025 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 29 Tahun 2021 tentang Penamaan dan Pendaftaran Varietas Tanaman. Peraturan yang masih sangat fresh pengesahan dan masa berlakunya di bulan Juli ini, urai Kemas, Ketua Timker Pendaftaran Varietas Tanaman, PVTPP. Adapun isi revisi regulasi Permentan 17/2025 yakni lebih merinci syarat penamaan, penyataraan varietas lokal dengana daptasi minimal 5 tahun di wilayah sebaran geografis, perubahaan SLA, dan perbaikan, pembatalan serta pencabutan beberapa klausul dari Permentan 29/2021.

Hadir juga sebagai narasumber dari Biro Hukum Kementan, Bapak Asep MRS yang menyampaikan Harmonisasi Pengaturan Pelepasan Varietas Tanaman dimana cukup banyak regulasi sehingga memunculkan disinformasi pemahaman atau terminologi yang di tingkat lapangan dan pengaturan antar komoditas, Pangan, Perkebunan, Hortikultura, dan Pakan Hijauan Ternak. Oleh karena itu, deregulasi menjadi peluang yang baik untuk harmonisasi asal tetap melalui kajian dengan kaidah atau metode yang benar serta melibatkan stakeholder, jelas Asep.

Pada kesempatan ini juga hadir Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Jawa Tengah Ir. Suryono Budi Santosa, MM. yang menyampaikan peran BPSB dalam pendaftaran varietas lokal. Dalam pelaksanaan peran ini, Suryono menyampaikan bahwa TIM BPSB memiliki lima amanah yakni indetifikasi dan inventarisasi varietas lokal, penyuluhan dan pendampingan; fasilitasi pendaftaran; pengawasan dan sertifikasi; dan peningkatan mutu benih terhadap varietas lokal tersebut. Kegiatan ini juga dilengkapi dengan kehadiran BRIN yang menyampaikan skema kemitraan dengan Pemda dalam pendaftaran varietas lokal, baik melaui proses alih teknologi maupun pelaksanaan swakelola, jelas Dr. Ayda Krisnawati, S.P., M.Sc., Pemulia Tanaman, BRIN.

Pada kesempatan diskusi, Tim BRMP PH, Morina Pasaribu, menyambut baik atas komitmen PPVTPP dalam meningkatkan layanan, terutama dari sisi waktu pelayanan. Hal ini sebagaimana BRMP PH masih memiliki amanah pengelolaan dan pendaftaran Hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dimana Pendaftaran Varietas Tanaman itu menjadi bagian penting guna menunjukkan kepemilikan varietas yang dihasilkan. Berkenaan dengan amanah Hak PVT yang pemanfaatannya hingga saat ini hanya dilakukan melalui kerja sama lisensi. BRMP PH berharap tusi pengawasan BPSB hadir untuk menjadi layer pengendalian ketika ada produsen atau penangkar yang bukan mitra lisensi akan tetapi mengajukan sertifikasi benih. Suryono menyampaikan bahwa BPSB siap melakukan pangawasan sepanjang BPSB diberikan informasi terkait varietas mana yang telah di beri Hak PVT dan mitra yang memang telah diberi izin pemanfaatan yang dimaksud. Hal mengenai pengendalian ini menjadi informasi yang penting, sebagaimana fungsi pengendalian juga menjadi salah satu fungsi dari BRMP Pengelola Hasil, jelas Nuning pada kesempatan lain.