BISIP Ungkap Potensi ATB Sebagai Bagian dari Layanan Keterbukaan Informasi Publik
Bogor (3/9/2024)–Memasuki tahapan interview pada monitoring dan evaluasi atas pemeringkatan Keterbukaan Informasi Publik di lingkup Kementerian Pertanian, Balai Informasi Standar Instrumen Pertanian (BISIP) mengungkapkan kepada Tim Penilai yang terdiri dari Tenaga Ahli Komisi Informasi Pusat Ibu Tya, Bapak Yasin dan Bapak Agus mengenai potensi keterbukaan Aset Tak Berwujud untuk menjadi bagian dari layanan informasi yang disiapkan di BISIP. Hal ini berkaitan dengan tugas yang memang sebelumnya ada di BISIP sejak masih menjadi Balai Pengelola Alih Teknologi (BPATP), bahkan juga dari DJKI, kemarin, 2 September 2024, saat mengundang BISIP terkait rekonsiliasi data paten terungkap bahwa Kementerian Pertanian adalah Kementerian yang paling intens dalam mengkomunikasikan data patennya.
Hal ini membuktikan bahwa potensi informasi terkait ATB yang diberikan oleh BISIP adalah informasi yang bernilai ekonomi, terutama dari ATB bernilai KI dengan rezim paten, PVT, ataupun rahasia dagang. Keberadaan ATB bernilai KI ini mampu membangkitkan peluang usaha bagi yang ingin memanfaatkannya lebih lanjut dan hal ini juga masih menjadi bagian dari fungsi di BISIP.
Interview panel yang dilakukan di Ruang Rapat Lantai 5 Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan melibatkan 3 panelis lainnya yaitu Kepala Balai Embrio Ternak, Plt. Kepala Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan, dan Kepala Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Sembawa. Turut hadir juga Tim PPID yang mendampingi Kepala Balai masing-masing satker, termasuk Tim PPID BISIP.
Kepala BISIP, Nuning Nugrahani, menyampaikan rangkaian pengelolaan keterbukaan informasi yang berlangsung di BISIP. Keterbukaan Informasi membutuhkan komitmen penuh, mulai dari pucuk pimpinan hingga garda terdepan. BISIP melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pelayanan informasi dengan keberadaan alokasi anggaran. Dukungan anggaran ini diimplementasikan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana, termasuk saat ini tengah membenahi ruang PPID BISIP agar pelanggan mendapatkan kenyamanan.
Nuning juga menyampaikan bahwa sebagai balai informasi, BISIP bergerak untuk menyampaikan berbagai informasi dengan agenda setting yang telah disusun sejak awal. Informasi yang disampaikan memuat informasi kinerja lembaga BISIP, satker lingkup BSIP, dan tentunya mendukung informasi dari program strategis Kementerian Pertanian, khususnya 3 program utama yakni Pompanisasi, OPLA, dan PAT, baik melalui repost maupun pembuatan konten mandiri.
Dari sisi manajemen, selain tengah membenahi sistem manajemen dengan mengajukan proses sertifikasi ISO 9001:2015, BISIP konsern juga untuk mensertifikasi ISO 27001 sebagai upaya membangun Sistem Manajemen Keamanan Informasi (Information Security Management System/ISMS), apalagi BISIP masih terus mengelola berbagai dokumen aset tak berwujud yang memiliki potensi komersial yang tinggi sehingga perlu kehati-hatian dalam pengelolaan data dan informasinya, lanjut Nuning.
Beberapa pertanyaan disampaikan oleh tim penilai, salah satunya, ketika Bapak Yasin menanyakan kepada masing-masing panelis terkait langkah strategis pengelolaan informasi agar dapat go international. Kepala BISIP, merespon pertanyaan tersebut dengan mengangkat mengenai isu informasi SDG saat ini, bilamana dibandingkan dengan negara lain terutama terkait SDG yang berpotensi sebagai sumber pangan, di Indonesia, informasi tersebut masih tergolong terbuka terutama untuk foto yang berpotensi untuk ditiru melalui Digital Sequence Information (DSI)-nya. Hal ini perlu dilakukan pembatasan tersendiri, terlebih Undang-Undang Sumber Daya Genetik di Indonesia belum ada, demikian ungkap Nuning. Hal ini juga diperkuat dengan Bapak Yasin bahwa didalam implementasi Keterbukaan Informasi Publik juga perlu diperkuat dengan Undang-Undang disektoralnya masing-masing.
Semoga dengan membuka wawasan Tim Penilai mengenai pengelolaan keterbukaan informasi, BISIP dapat melaju pada tahapan monev KIP berikutnya, ungkap Kepala BISIP. Suatu kebanggaan bagi BISIP karena ini merupakan kali pertama bagi BISIP raih predikat informatif dan masuk pada tahapan interview, apalagi hari ini di panel dengan juaranya Kementan yaitu Balai Embrio Ternak, tutup Nuning.