Praktisi Humas Tingkatkan Kompetensi Melalui Pelatihan Intensif Protokol
Jakarta (12 September 2024) - Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik, Pusdiklat Badan Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sukses menggelar Pelatihan Teknis Keprotokolan dalam Kehumasan Angkatan IV Tahun 2024. Selama empat hari mulai tanggal 9 hingga 12 September 2024, 33 praktisi humas dari berbagai Kementerian/Lembaga/Universitas di Indonesia termasuk Balai Informasi Standar Instrumen Pertanian (BISIP), mengikuti pelatihan intensif di Jakarta.
Charviano Hardika, Ketua Tim Kerja Pelatihan dan Sertifikasi Bidang Teknis, Kemenkominfo menegaskan bahwa tujuan dari Pelatihan Teknis Keprotokolan Dalam Kehumasan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi para praktisi humas dalam menerapkan protokol yang baik dalam berbagai situasi, mulai dari penyelenggaraan acara resmi hingga komunikasi dengan media. Materi yang disampaikan mencakup desain acara keprotokolan, etika dan etiket, serta penanganan krisis.
‘Kita sebagai aparatur sipil negara harus memiliki keahlian, terutama dalam meningkatkan kompetensi Branding ASN “Bangga Melayani Bangsa” melalui media sosial yang terkait dengan pemberitaan instansi dan menghadapi tantangan terhadap perkembangan teknologi, sehingga tidak menjadi hambatan dan ketertinggalan ASN sebagai pelayan publik,’ ujar Charviano.
Pelatihan ini dipandu oleh para pakar protokol dan kehumasan, salah satunya adalah Doni Kusmanhadji. Dengan pengalamannya yang luas, Doni menekankan pentingnya komunikasi efektif dalam protokol. 'Protokol yang baik bukan hanya soal aturan, tapi juga tentang membangun hubungan yang harmonis,' ujar Doni. Ia juga berbagi tips dan trik praktis untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dalam berbagai situasi formal.
Salah satu puncak dari pelatihan ini adalah simulasi konferensi pers. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan skenario yang berbeda-beda. Mereka harus bekerja sama menyusun siaran pers, menyiapkan ruang konferensi, dan menghadapi pertanyaan dari 'awak media' yang diperankan oleh sesama peserta.
‘Simulasi ini seperti ujian akhir bagi kami, karena tidak hanya menguji kemampuan komunikasi peserta, tetapi juga melatih kami untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menghadapi berbagai situasi’, ujar Rani, salah satu peserta praktisi humas dari BISIP.
Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik di Indonesia tak terkecuali bagi praktisi humas di BISIP. Hal ini sejalan dengan visi BISIP untuk menjadi lembaga yang terpercaya dan professional dalam memberikan pelayanan publiknya.