BSIP Raih Juara Umum Keterbukaan Informasi Publik Lingkup Kementan
Bogor (6/12/24) – Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) atau saat ini telah menjadi Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BrMP) raih juara umum Kategori Eselon I Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Lingkup Kementerian Pertanian (Kementan). Monev implementasi Keterbukaan Informasi Publik sebagaimana dalam laporan kegiatan dari Plt. Sekretaris Jenderal, Kementan, Ir. Ali Jamil, PhD. disebutkan telah dilakukan sejak 2016 seiring dengan pengesahan Undang-Undang 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Disebutkan bahwa 120 Unit Kerja/Unit Pelaksana Teknis di lingkup Kementerian Pertanian di tahun 2024, tepatnya 8 Eselon 1, 38 Eselon 2 dan 74 Eselon 3 ini mengikuti monev keterbukaan informasi publik, sebagaimana lembaga publik lainnya. Apresiasi datang dari Bapak Handoko Agung Saputro, S.Sos. selaku Komisaris Komite Informasi Pusat atas pelaksanaan Anugerah Keterbukaan Informasi Publik di Kementan, yang menurutnya akan lebih kuat jika kedepannya sudah dapat dilakukan monev lingkup Kementan secara mandiri, jelasnya.
Balai Informasi Standar Instrumen Pertanian (BISIP) yang tahun ini telah beranjak menjadi UPT informatif mengapreasi Tim PPID BISIP yang terus bekerja mendorong seluruh substansi monev sejak dari melengkapi evidens sesuai SAQ diantaranya berupa komitmen pimpinan, inovasi layanan, pengelolaan website, pemanfaatan portal PPID, hingga memanfaatkan media sosial dalam mendukung implementasi KIP. Kerja keras setahun ini, hasil berguru langsung kepada BPSI Riau, membuahkan hasil, walau belum masuk peringkat tertinggi, tapi capaian sebagai lembaga informatif adalah buah dan hasil yang sangat berharga untuk BISIP sebagai balai informasi yang baru saja berusia 2 tahun. Harapannya semoga komitmen melengkapi implementasi KIP ini terus dilanjutkan, tidak saja oleh Tim PPID akan tetapi seluruh pelaksana di BISIP, ungkap Nuning, Kepala BISIP.
Kegiatan Anugerah Keterbukaan Informasi Publik Kementan berlangsung di IPB International Convention Center Lt.2, Bogor. Momentum ini juga mengagendakan proses minum susu bersama dalam rangka sosialisasi dan mendukung program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, Susu Hebat untuk Kita.
Pelaksanaan kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, B.Eng, MM., MBA. Dalam arahannya, Sudaryono menyebutkan bahwa SDM Kementan berisi orang yang pintar dan memiliki semangat kerja keras, namun sayangnya kurang bisa pamer. Pamer diartikan sebagai bagian dari KIP sebagaimana penting bagi sebuah lembaga untuk menginformasikan kerja keras dan kinerjanya agar publik mengetahui dan memahami apa yang menjadi tugas dan fungsi Kementan. Hal yang perlu diperhatikan yakni pada era informasi digital menuntut penyajian informasi yang menarik dan kemudahan akses, terutama melalui visual yakni video yang bisa disampaikan melalui media sosial. Oleh karena itu, Biro Humas Kementan perlu melakukan pembinaan SDM dan penyediaan sarpras pendukung agar setiap satker mampu menyediakan informasi yang baik dan menarik dan diharapkan kedepan Kementan bisa goes viral, tegasnya.
Kementerian Pertanian harus bergerak aktif, mengingat bahwa dalam Visi dan Misi Presiden RI Prabowo meng-highlight ketahanan pangan. Pengalaman saat turun di lapangan, cukup banyak tantangan yang dihadapi oleh petani guna mewujudkan ketahanan pangan. Hal ini yang perlu kita dengar dan menjadi informasi untuk mengambil keputusan strategis menyelesaikan apa yang menjadi kebutuhan petani. Proses pengumpulan informasi ini bisa dengan membangun sistem kontak pengaduan, dashboard proses pengaduan, hingga petani bisa memberikan rating, dan yang bertindak sebagai pelaksananya membutuhkan peran dari PPID Kementan. Ini sekaligus mewujudkan pertanian 4.0, tutup Sudaryono. (NN/MP)