Demi Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan, BISIP Lakukan Ini!!
Bogor (19/4/2024)- Transparansi dan akuntabilitas pengelolaan anggaran adalah salah satu kewajiban bagi lembaga penyelenggara pelayanan publik. Berbagai langkah strategis dapat dilakukan untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas tersebut, salah satunya dengan mengembangkan dan memanfaatkan sistem aplikasi. Tujuannya untuk memberikan kemudahan, termasuk meningkatkan sistem pengawasan terhadap pengelolaan keuangan. Langkah ini juga menjadi bentuk komitmen dalam mewujudkan penyelenggaran Zona Integritas, jelas Nuning Nugrahani, Kepala BISIP, yang disampaikan saat membuka kegiatan diskusi persiapan aplikasi berbasis excel. Kegiatan diskusi ini berlangsung di RR Paten, Jumat, 19 April 2024, Kantor BISIP yang menghadirkan Tim dari Sekretariat BSIP dengan melibatkan Tim Pengelola Keuangan dan Tim ZI BISIP.
Bermula dari keinginan untuk mengefisienkan pengelolaan anggaran dan mengintegrasikan realisasi keuangan dengan Program Excel. Mengandalkan informasi dari buku-buku best practise dan koordinasi dengan tim pengelola keuangan di Sekretariat BSIP, Derajat Nurbazarah, SP, menginisiasi dalam membangun aplikasi database pengelolaan anggaran berbasis Microsoft Excel. Aplikasi ini diberi nama aplikasi Schedule, didalamnya memuat semua informasi penggunaan anggaran untuk seluruh akun belanja, termasuk penggunaan anggaran untuk perjalanan dinas, honor narasumber, ATK, atau akun belanja lainnya. Tentunya, pengembangan aplikasi schedule ini mengacu pada aturan yang berlaku, terkait SBU maupun SBM. Misalnya perjalanan dinas atas nama A ke kota B dengan jangka waktu C untuk kegiatan D akan tercatat dan terhitung secara otomatis jumlah anggaran yang diperlukan. Informasi ini akan sangat memudahkan untuk mengontrol penggunaan keuangan dan tentunya pertanggungjawabannya ketika akan dilakukan monitoring dan evaluasi, jelas Derajat.
Kedepan, sudah menjadi kebutuhan akan mekanisme yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga, terutama dalam pengelolaan anggaran. Dengan database ini, memudahkan pengambil kebijakan dalam perencanaan kegiatan, memonitoring realisasi penggunaan anggaran, memudahkan keputusan untuk melakukan revisi anggaran dengan melihat poporsi jumlah anggaran yang masih berlebih, membantu menentukan langkah-langkah kedepan dalam pengelolaan anggaran seperti perencanaan nilai TUP, dan tetunya sebagai database evidence pelaksanaan kegiatan, jelas Nuning.
Selain diskusi, kegiatan ini dilanjutkan dengan praktek penggunaan schedule yang melibatkan tim keuangan didukung fungsional pranata komputer BISIP. Diharapkan BISIP dapat ikut memanfaatkan sistem database schedule ini untuk menciptakan transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran lingkup BISIP, tutup Nuning.