Evaluasi dan Konsolidasi, Siapkan Satker Lingkup BSIP Berikan Keterbukaan Informasi Publik
Yogyakarta (21-22/05/24) –Bertempat di Loman Park Hotel, Yogyakarta, Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) menyelenggarakan kegiatan evaluasi dan konsolidasi pengelolaan dan pelayanan informasi publik lingkup BSIP. Kegiatan yang dihadiri kurang lebih 80 peserta dari satker lingkup BSIP seluruh Indonesia ini memiliki dua tujuan utama yakni untuk meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi publik lingkup Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) dan meningkatkan kompentensi petugas pelayanan informasi publik dalam memberi pelayanan optimal kepada Masyarakat.
Balai Informasi Standar Instrumen Pertanian (BISIP) turut menugaskan tim pelaksanaan PPID lingkup BISIP untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut. Bahwa upaya memberikan pelayanan keterbukaan informasi publik adalah hal yang penting dan perlu menjadi prioritas, ungkap Nuning Nugrahani, Kepala BISIP, saat menugaskan tim pelaksana PPID lingkup BISIP.
Pelaksanaan yang dilakukan selama dua hari, 21-22 Mei 2024, dikawal oleh Sekretaris BSIP, Dr. Ir. Haris Syahbuddin, DEA dan dibuka oleh Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan), Dr. Kuntoro Boga Andri. Paralel dalam pembukaan, hadir sekaligus memberikan ilmu yakni: Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Komunikasi, Imam Wahyudi; Ketua Dewan Pers, Totok Suryanto; dan Staf Ahli Komisi Informasi Pusat dan Pemimpin Redaksi MNC Group, Yadi Hendriana. Informasi yang disampaikan terkait pentingnya pengelolaan informasi publik dan bagaimana kebijakannya sebagai wujud penerapan good governance dan sebagai upaya menuju badan publik yang informatif.
Satu hal yang disepakati bersama oleh seluruh narasumber bahwa ditengah krisis kepercayaan publik terhadap Kementan seharusnya ditangkap sebagai golden moment bagi seluruh satker untuk melaksanakan pengelolaan keterbukaan informasi publik yang baik. Bersama dengan kehumasan, setiap satker dapat memberikan informasi terkait kinerjanya guna mengembalikan citra positif Kementan. Salah satu langkah strategis yang bisa dilakukan yakni dengan membangun hubungan baik dengan media publik selain dengan memanfaatkan media publikasi yang dimiliki masing-masing.
Sehari sebelumnya, peserta juga mendapatkan pengetahuan terkait standar pengelolaan informasi publik lingkup Kementan. Setelahnya, dilakukan diskusi dan konsultasi pengelolaan publik dan penyiapan evidence menyongsong pemeringkatan keterbukaan informasi publik tahun 2024. Agenda tersebut didampingi oleh Tim LO PPID Utama, Biro Humas dan Informasi Publik Kementan. Malamnya, Tya Tirtasari dari Komisi Informasi Pusat melengkapi informasi publik dengan materi Pengelolaan Informasi Publik Menuju Badan Publik yang Informatif.
Dalam pengelolaan informasi publik, perlu memahami dengan benar terkait jenis informasi yang dimiliki, bagian mana yang dikelompokkan sebagai informasi setiap saat, berkala, serta merta, dan yang dikecualikan. Hal ini yang akan menjadi filter untuk memberikan atau menolak memberikan informasi kepada pemohon, karena prinsip pengelolaan informasi adalah keterbukaan, tapi tidak telanjang, urai Tya.
Dari sisi peningkatan kapasitas SDM dalam pengelolaan informasi publik, peserta juga mendapatkan informasi terkait hal teknis, khususnya dalam mengemas informasi dengan baik. Bagaimana Teknik Copywriting Media Sosial Instansi Pemerintah oleh Ikrob Didik dari TribunNews Jogja; dan teknik pengambilan gambar berkualitas untuk konten media sosial oleh Alisyam, fotografer dan videografer profesional.
BSIP adalah satu-satunya instansi vertikal yang ada di lingkup Kementan yang keberadaannya ada di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, setiap satker perlu memperkuat diri dalam pengelolaan informasi publik sebagai gambaran dari kinerja Kementan di daerah. Catatan pentingnya adalah dalam pengelolaan informasi publik, komitmen pimpinan satker adalah keharusan. Hal inilah yang mendorong BSIP memasukkan poin Keterbukaan Informasi dalam Sumpah Pakta Integritas, papar Haris.
Baru-baru ini, BSIP juga telah meresmikan Aplikasi SIAP Tanam atau Sistem Informasi Adaptif Perencanaan Tanam sebagai pengembangan dari SIKATAM. Aplikasi ini tentu berperan sebagai sumber informasi bagi petani yang diharapkan menjangkau ke level pedesaan. BSIP akan terus bergerak untuk melakukan upaya inovatif dalam rangka mendukung keterbukaan Informasi Publik, jelas Haris lagi.