Fokuskan Penyusunan SPBE BSIP pada Layanan Terpadu
Bogor (19/7) – Pagi ini dilaksanakan pembahasan lanjutan atas konsepsi Sistem Pelayanan Berbasis Elektronik (SPBE) untuk mendukung Satu Layanan Terpadu BSIP. Mengantarkan koordinasi pagi ini dari Ketua Kelompok Perencanaan, Sekretariat, Dr. Sri Asih Rohmani menyampaikan urgency atas penatakelolaan pemerintahan yang baik (good governance) sebagaimana disampaikan mendukung implementasi ZI. Bingkaian Dr. Asih pada pertemuan sebagaimana disampaikan menjadi tolok ukur bahwa pentingnya penyelenggaran satu layanan terpadu dan menjadi satu SSO (Single Sign On) adalah bagian dari amanah pada Reformasi Birokrasi. Dan terkait hal ini agar orientasi pelayanan ini nanti sudah dipastikan eksternal atau juga berbasis pada ‘Outward Outlook,’ tidak lagi Satker oriented, akan tetapi jelas pada kebutuhan di masyarakat, jelasnya lagi.
Sebagai narasumber pada pertemuan Sdr. Henriyadi, Ph.D dari Pusat Pustaka dan Literasi menyampaikan bahwa pentingnya dilakukan identifikasi kebutuhan dari mitra stakeholdernya terlebih dahulu. Hal ini mengantarkan pada tahapan kedua didalamnya yaitu melaksanakan gap analysis, terutama guna memastikan bahwa yang dilakukan tidak tumpang tindih dan tidak mengulangi dari yang sudah ada. Bahkan antisipasinya jikapun ada, dilakukan penyesuaian lagi, sehingga pada konteks ini butuh kerelaan dari masing-masing Satker, ungkapnya. Intinya ada 3 langkah yang dapat dilakukan apabila sudah terlanjur ada pada posisi penyediaan aplikasinya sudah dilakukan diantaranya dengan langkah akusisi, adopsi, dan juga interoperabilitas.
Kepala BISIP pada kesempatan diskusi menyampaikan pandangan atas pelaksanaan identifikasi yang sudah digagas sejak tahun lalu dengan narasumber Dr. Haryono yang menjadi Tim dalam penysunan organisasi BSIP. Disampaikan bahwa sejak awal mengidentifikasi kebutuhan stakeholder tentang layanan, BISIP sudah melakukan kunjungan kepada beberapa mitra diantaranya Pusdatin BSN, BBP Mektan, BB Penerapan, dan terakhir BPSIP Sumbar, ungkapnya. Upaya BISIP mengintegrasikan hal ini berkaitan dengan beralihnya BISIP sebagaimana saat ini menjadi Balai dengan tugas memberikan layanan informasi, akan tetapi informasinya tersebar di masing-masing Satker. Oleh karenanya, BISIP menginisiasi pengumpulan data dan informasi dalam SiBaRISTA. Dan sampai saat ini modul-modul yang melengkapi SiBaRISTA saat ini sedang berproses, dengan melakukan penyempurnaan sistem dari yang awalnya hanya untuk data paten dan PVT atau data ATB bernilai KI lingkup BSIP.