
HaKI Tidak Hanya untuk Kalangan Intelektual
Jakarta (14/5) - Plt. Kepala Balai Pengelola Hasil Perakitan dan Modernisasi Pertanian berkesempatan hadir mewakili Kepala BRMP pada acara peluncuran buku berjudul "Pengantar Pemahaman Konsepsi Dasar Sekitar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)" edisi ke-2 di Gedung BJ Habibie Badan Riset dan Inovasi Nasional, yang ditulis oleh Bapak Dr. Bambang Kesowo, S.H., LL.M. Buku ini disampaikan oleh pembedah buku yaitu Prof. Dr. Moh. Mahfud MD bahwa buku yang ditulis oleh Dewan Pengarah BRIN ini merupakan buku dengan pemahaman pohonnya HaKI, jelasnya. Didalamnya penjelasan ranting-rantingnya sangat jelas dan terstruktur. Mulai dari sejarahnya HaKI hingga akhirnya kepada isu-isu problematiknya.
Hadir pada acara peluncuran adalah Dewan Pengarah BRIN seperti Menteri Keuangan, Dr. Sri Mulyani Indrawati, Dr. Budiono, dan juga mantan Presiden Ibu Prof. (HC). Megawati Sukarnoputri dimana pada kesempatan beliau memberikan arahan atas buku disebutkan bahwa banyak yang diharapkan dari HaKI ini agar dipahami sampai ketingkat rakyat, dan masyarakat luas, bukan saja kalangan intelektual, tegasnya. Banyak pesan moral dari buku ini yang mengupas isu dan problematika atas ketidakpahaman bagaimana mendapatkan value dari perlindungan kekayaan intelektual, jelas Kepala BRIN pada pidato pembukaan kegiatan peluncuran ini. Oleh karenanya, buku edisi kedua ini menyempurnakan dari edisi satu dan akan menjadi bagian dari buku pegangan bagi insan dan Lembaga yang bersinggungan dengan Hak atas Kekayaan Intelektual, tambahnya.
Pentingnya HaKI terutama di posisi BRMP menjadi Badan Perakitan adalah salah satu yang mengembalikan fungsi HaKI di Balai Pengelola Hasil Perakitan dan Modernisasi Pertanian. Bahkan sudah harus melangkah kedepan dengan pengelolaan Aset Tak Berwujud (ATB) yang dalam hal ini sudah dipraktekkan sejak BPATP dulu, jelas Nuning dalam kesempatan lain bebincang dengan wakil dari Dit. Manajemen Kekayaan Intelektual BRIN. Ditambahkan dengan posisi saat ini Kementan sejak BPATP diakui Dit. MKI sudah lebih advance dan kedepan perlu tetap bersinergi dalam konteks pemanfaatan mendukung hilirisasi dann industrialisasi dari hasil-hasil KI, tambah Nuning lagi.