Peringati Usia Satu Tahun, Refleksi BSIP yang RENATA "Lahir Kembali"
Kebutuhan akan standar instrumen sektor pertanian sudah lama dinanti oleh stakeholder dan masyarakat luas. Amanah dan kebutuhan standar tersebut tertuang dengan jelas dalam Undang-undang No. 22 tahun 2019 tentang Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan. Menjawab kebutuhan tersebut, Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) kemudian hadir sebagai lembaga baru di lingkup Kementerian Pertanian. BSIP lahir pada 21 September 2022 melalui Peraturan Presiden No. 117 Tahun 2022 dengan tugas menyelenggarakan koordinasi, perumusan, penerapan, dan pemeliharaan, serta harmonisasi standar instrumen pertanian.
Tak terasa, satu tahun terlewati, BSIP tidak hanya belajar berjalan, namun, juga berlari untuk memenuhi kebutuhan terkait standar instrumen pertanian. Sebagai bentuk rasa syukur, BSIP peringati hari lahir dengan rangkaian kegiatan positif seraya memperkenalkan kehadiran BSIP bagi stakeholder sektor pertanian. Agenda kegiatan yang berlangsung 19-21 September 2023 di Lapangan BBPSI Biogen Bogor, antara lain: pameran standar pertanian dan pelaku usaha penerap standar serta UMKM, demo sorghum for food feed and fuel, berbagai lomba dan kontes, landmark dan gelar mangga nusantara, BSIP berbagi ke anak yatim dan juga ke masyarakat sekitar dengan beras maupun ragam benih tanaman tersertifikasi, dan berbagai agenda menarik lainnya. Puncaknya, pada 21 September 2023, akan ada pemecahan rekor MURI minum minuman herbal terbanyak dan serentak di seluruh Indonesia.
Tidak hanya itu, usia satu tahun juga menjadi momen bagi BSIP untuk merefleksikan diri terhadap proses yang telah terlewati sekaligus menyongsong perjalanan ke depan. Oleh karena itu, BSIP menganggap penting melaksanakan rembuk bersama pemangku kepentingan dan stakeholder. Agenda tersebut diberi nama Rembuk Nasional Agrostandar disingkat RENATA, yang dalam Bahasa Italia berarti ”Lahir Kembali”, dan dalam Bahasa Indonesia juga mengandung arti indah yakni ”Kekuatan Sendiri”. Prof. Dr. Ir. Fadjry Jufry, M.Si, selaku Plt. Kepala BSIP, dalam pelaksanaan RENATA yang berlangsung pada 20 September 2023 di Gedung Display PSI Perkebunan Bogor, menyampaikan bahwa BSIP lahir bukan menggantikan Balitbangtan, BSIP lahir karena kebutuhan organisasi dan untuk kesejahteraan masyarakat.
Dikusi dalam RENATA memberikan banyak masukan dan apresiasi dari stakeholder yang kini dan nanti akan menjadi bagian dari keluarga besar BSIP. Stakeholder yang turut hadir yakni Deputi Pengembangan Standar Badan Standar Nasional (BSN), pelaku usaha yakni Dirut PT Bumi Sari Teknologi, eksportir yakni Dirut PT KSIP Solusi Mandiri, dan Guru Besar IPB University. Stakeholder yang hadir meyakini bahwa kehadiran BSIP akan memegang peranan penting untuk menghasilkan standar pertanian yang berkualitas. Secara khusus, pelaku usaha dan eksportir, berharap penuh bahwa standar yang dihasilkan mampu mendukung industri dalam memasarkan produk pertanian, domestik maupun mancanegara.
Pelaksanaan RENATA menghasilkan 3 poin deklarasi yang menyepakati dan berkomitmen untuk:
- Pentingnya standar untuk memajukan pertanian Indonesia
- Peningkatan sinergi kolaborasi lintas pemangku kepentingan dalam pengembangan standar pertanian
- Penguatan pemasyarakatan standar bidang pertanian
Kinerja BSIP dalam usia setahun ditunjukkan dalam serah terima sebanyak 15 Rancangan SNI (RSNI) ke BSN, penyerahan SNI yang telah disahkan BSN ke BSIP sebanyak 3 SNI, serta penyerahan LS Pro dari KAN ke BSIP. Catatan yang dititipkan oleh BSN bahwa BSIP sebagai Center of Excellent for Good Standardization Practices perlu fokus dalam pengembangan standar instrumen pertanian dan BSN siap mendukung BSIP.
BSIP terus berprogres dan membuka diri melalui kolaborasi dan harmonisasi bersama stakeholder, termasuk pelaku usaha. Tujuannya untuk menghasilkan SNI yang implementatif dan achievable bagi penerap untuk kepentingan perlindungan konsumen, mendukung pelaku usaha, serta meningkatkan daya saing dan nilai tambah karena Agrostandar Hebat, Pertanian Maju.