Potensi Ekspor Kopi Indonesia: Kaya Cita Rasa Nusantara
Kopi, si hitam nikmat yang tak pernah lekang oleh waktu. Tak hanya di Indonesia, namun di seluruh penjuru dunia, aromanya telah menghipnotis lidah dan hati para pecinta kopi. Nama-nama seperti Kopi Gayo, Kopi Toraja, Kopi Lampung, Kopi Flores Bajawa, Kopi Bali Kintamani, dan Kopi Papua Wamena telah menjadi simbol keanekaragaman cita rasa kopi Nusantara. Dari sini, lahir kafe-kafe keren yang menyuguhkan cita rasa kopi khas.
Bicara soal biji kopi, Indonesia termasuk penghasil kopi terbesar di pasar dunia. Hampir setiap wilayah di Indonesia adalah ladang kopi yang menghasilkan biji kopi dengan karakteristik khas. Inilah keunikan yang mengantarkan kepopuleran kopi Indonesia hingga mancanegara. Di antara tipe-tipe kopi, Arabika dan Robusta digemari di pasar internasional. Sekitar 70% penikmat kopi di seluruh dunia menggemari Arabika, sementara 30% lainnya lebih setia pada cita rasa Robusta.
Bagaimana kualitas biji kopi yang dihasilkan oleh para petani Indonesia? Untuk meraih tempat di pasar ekspor, kopi harus menjaga mutu dan kualitasnya dengan konsisten. Badan Standardisasi Nasional (BSN) telah mengeluarkan standar mutu kopi, produk-produk kopi, dan mesin olahnya. Ada 10 Standar Nasional Indonesia (SNI) kopi dan produknya, 4 SNI untuk pengujian kopi dan produk kopi, dan 8 SNI mesin pengolahan kopi.
Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), pada periode 2022-2023, Indonesia berada di peringkat ketiga produsen kopi dunia, setelah Brasil dan Vietnam. Brasil memimpin sebagai penguasa produksi kopi dunia dengan 62,6 juta kantong berukuran 60 kg. Vietnam berada di urutan kedua dengan produksi 29,75 juta kantong berukuran 60 kg. Sedangkan Indonesia di peringkat ketiga dengan produksi 11,85 juta kantong berukuran 60 kg. Kopi yang dihasilkan oleh Indonesia, baik biji kopi mentah (green bean) maupun biji kopi sangrai (roasted bean), menjadi produk ekspor utama. Data dari Badan Karantina Pertanian (Barantan) menunjukkan bahwa dalam periode Juni 2023, Indonesia berhasil mengirimkan 25,9 ribu ton biji kopi ke Amerika Serikat, Mesir, India, Malaysia, dan Italia.
Kementerian Pertanian telah banyak melepas berbagai jenis kopi, diantaranya Kopi Arabika Gayo. Kopi ini memperoleh sertifikat Indikasi Geografis dari Kementerian Hukum dan HAM RI pada tahun 2010 dan memenuhi standar internasional terkait dengan pelestarian alam dan pembangunan berwawasan lingkungan. Indikasi Geografis Kopi Arabika Gayo juga telah mendapat sertifikat pengakuan dari Uni Eropa. Sertifikat pengakuan Uni Eropa terhadap Indikasi Geografis Kopi Gayo ini diterima langsung oleh Pj. Bupati Aceh Tengah. Komitmen penyediaan bibit kopi bahkan tetap disediakan oleh Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Industri dan Penyegar (BPSI Tri) yang baru-baru ini membagikan bibit kopi Arabika Sigararutang ke masyarakat Kabupaten Sukabumi sebanyak 120 ribu polybag.
Dari hamparan ladang kopi hingga cangkir-cangkir nikmat, kopi Indonesia tak hanya menyuguhkan rasa, tetapi juga kisah tentang biji-biji kecil yang menghubungkan Indonesia dengan seluruh dunia.
(sumber: Tulisan disarikan dari beberapa sumber)
Penulis: Myk & Okt
Editor: Nng