• Jl. Salak No.22 Bogor
  • (0251) 8382563
  • [email protected]
Logo Logo
  • Beranda
  • Profil
    • Overview
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Tugas & Fungsi
    • Pimpinan
    • Satuan Kerja
    • Sumber Daya Manusia
    • Logo Agrostandar
  • Informasi Publik
    • Portal PPID
    • Standar Layanan
      • Maklumat Layanan
      • Waktu dan Biaya Layanan
    • Prosedur Pelayanan
      • Prosedur Permohonan
      • Prosedur Pengajuan Keberatan dan Penyelesaian Sengketa
    • Regulasi
    • Agenda Kegiatan
    • Informasi Berkala
      • LHKPN
      • LHKASN
      • Rencana Strategis
      • DIPA
      • RKAKL/ POK
      • Laporan Kinerja
      • Capaian Kinerja
      • Laporan Keuangan
      • Laporan Realisasi Anggaran
      • Laporan Tahunan
      • Daftar Aset/BMN
    • Informasi Serta Merta
    • Informasi Setiap Saat
      • Daftar Informasi Publik
      • Standar Operasional Prosedur
      • Daftar Informasi Dikecualikan
      • Kerjasama
  • Publikasi
    • Buku
    • Pedum/ Juknis
    • Infografis
  • Reformasi Birokrasi
    • Manajemen Perubahan
    • Deregulasi Kebijakan
    • Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
    • Penataan dan Penguatan Organisasi
    • Penataan Tata Laksana
    • Penataan Sistem Manajemen SDM
    • Penguatan Akuntabilitas
    • Penguatan Pengawasan
  • Kontak

Berita BRMP Pengelola Hasil

Balai Pengelola Hasil Perakitan Dan Modernisasi Pertanian

Thumb
6307 dilihat       07 September 2023

SNI Cabai Merah Keriting Kencana, Bikin Pedesnya Setia

Cabai merah merupakan salah satu bahan pangan suplemen yang cukup dibutuhkan hampir disemua masakan Indonesia, seperti masakan Padang, Manado, Bali, dan daerah lainnya. Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2021, rata-rata masyarakat Indonesia mengonsumsi cabai merah 0,15 kilogram (kg)/kapita/bulan. Oleh karena itu, produksi cabai merah cukup tinggi, pada tahun 2022 mencapai 1.475.821,00 ton, meningkat 8,47% dari tahun 2021 (BPS, 2022). Selain rasa pedas, cabai merah bermanfaat sebagai pewarna makanan alami dan mengandung nutrisi seperti protein, karbohidrat, gula, serat, lemak, vitamin A, vitamin B6, vitamin C, zat besi, magnesium, kalium, air dan capsaicin.

Harga cabai merah seringkali meninggi karena merupakan komoditas yang masuk dalam kelompok volatile food atau karena mudah dan memberi dampak ketika panen tertunda atau bahkan jumlah produksi terganggu, akibat gangguan alam, atau faktor perkembangan harga komoditas pangan domestik maupun internasional. Oleh karena itu, harga cabai termasuk dalam komoditas yang diatur oleh pemerintah (administered prices).

Jenis cabai merah terbagi menjadi cabai merah besar dan keriting, yang dibedakan dari fisik serta tingkat kepedasan. Kulit cabai besar lebih mulus dari cabai keriting yang mengkerut, namun cabai keriting terasa lebih pedas. Salah satu varietas unggul dari cabai merah keriting dari Balai Pengujian Standar Instrumen Pertanian (BPSI) Tanaman Sayuran yakni Varietas Kencana. Varietas tersebut telah dilindungi dengan Hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dengan No.00258/PPVT/S/2014. Varietas Kencana memiliki karakter daunnya agak bergelombang; bentuk buah yang memanjang dengan ujung yang runcing; rasa buah yang tergolong pedas dengan kadar capsaicin 355,8 ppm; serta mengandung Vitamin C 67,01 mg/100 g. Varietas Kencana mampu beradaptasi baik di dataran medium pada ketinggian 510-550 mdpl, pada musim hujan maupun kemarau basah. Produksinya bisa mencapai 12,1-22,9 ton/ha dengan umur panen 95-98 Hari Setelah Tanam (HST), dan setelah dipanen, daya simpan buah tetap segar hingga 7 – 10 hari setelah panen.

Kedepan, produksi varietas kencana diharapkan dapat menjadi bagian dari penerapan SNI 4480-2016 Cabai yakni SNI yang mengatur ketentuan mutu, ukuran, dan higienis pada buah cabai spesies Capsicum annum L. (cabai besar dan cabai keriting) dan Capsicum frutescens L. (cabai rawit) untuk konsumsi segar, setelah melalui pemanenan dan dikemas. secara umum, persyaratan mutunya yang harus dipenuhi yakni sehat dan utuh; segar; padat; layak konsumsi, bebas dari: kotoran, hama dan penyakit, memar, kerusakan akibat perubahan suhu ekstrim, kelembaban yang berlebihan, bau dan rasa asing, dan tentunya bentuk, warna, rasa harus sesuai dengan deskripsi varietasnya.

Penerapan SNI Cabai tersebut diharapkan meningkatkan jaminan mutu, keamanan pangan, serta nilai tambah bagi kepentingan konsumen dan produsen. Tujuan akhir tidak lain untuk meningkatkan daya saing serta mendukung pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

Prev Next

- Morina Pasaribu


Pencarian

Berita Terbaru

  • Thumb
    Kontribusi Positif KI dalam Upaya Mendorong Modernisasi Pertanian
    30 Apr 2025 - By BISIP
  • Thumb
    Sebarkan Informasi Positif, PPID Bergerak Dukung Kinerja Kementan Wujudkan Swasembada Pangan
    25 Apr 2025 - By BISIP
  • Thumb
    Pengenalan Tugas dan Fungsi BRMP Pengelola Hasil
    16 Apr 2025 - By BISIP
  • Thumb
    KPRI Puspita Perpanjang Lisensi Rahasia Dagang Perangkat Uji Pupuk Organik
    15 Apr 2025 - By BISIP
  • Thumb
    BRMP Pengelola Hasil Usulkan KIPP untuk Produk Teknologi yang Dilisensi
    14 Apr 2025 - By BISIP

tags

Agrostandar BBPSI Tanaman Sayuran BSIP Informasi Badan Standardisasi Instrumen Pertanian Cabai Keriting Kencana Layanan Informasi

Kontak

(0251) 8382563
(0251) 8382563
[email protected]

: 081805503899

Jl. Salak No. 22 Kelurahan Babakan,

Kecamatan Bogor Tengah

Kota Bogor - Jawa Barat

16128

© 2022 - 2025 Balai Pengelola Hasil Perakitan Dan Modernisasi Pertanian. All Right Reserved