
Penting untuk Melakukan Eksplorasi Pemanfaatan Varietas Unggul yang Dilisensikan
Bogor (21/2) – Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Serat dan Pemanis (BPSI TAS) memiliki satu varietas Kenaf yang telah dilisensi oleh PT. Globak Agritek Nusantara (PT. GAN) sejak tahun 2009. PVT bermasa perlindungan selama 20 tahun ini dilisensi hingga tahun 2027. Artinya Kenaf Varietas KR 15 ini hampir selama 16 tahun dilisensi oleh PT. GAN. Kinerja selama 16 tahun lisensi belum memperlihatkan keuntungan apabila diperhitungkan dari sejak proses pendaftaran varietas yang memerlukan pembiayaan sejak dari pelaksanaan Uji BUSS, ataupun juga pembiayaan pemeliharaan yang diberlakukan sejak tahun ke-6 perlindungan. Dari masa lisensi tahun ke 16 ini terjadi peningkatan yang lebih baik dengan potensi nilai royalti sebesar Rp 5,4 juta dibandingkan 2 tahun sebelumnya. Dari pengalaman lisensi PT. GAN termasuk yang gigih melakukan eksplorasi sejak kerja sama dengan PT. Toyota Boshoku Indonesia berakhir pada tahun 2024 lalu. Oleh karenanya, PT GAN saat ini mengeksplorasi kemanfaatan daun kenaf sebagai pakan ternak, ungkap Bapak Trenggana yang mewakili PT. GAN saat dilakukan Pemantauan dan Verifikasi secara daring.
Dari Bapak Trenggana juga diperoleh masukan atas rencana kerja sama dengan PT Pilar Menara Mas untuk melakukan percobaan kenaf sebagai pakan ternak. Rencana tahap awal pertanaman kenaf seluas 7 ha, dengan kebutuhan benih sekitar 84 kg. Kepala BISIP mencermati atas kemungkinan perlunya dilakukan rekomendasi penambahan masa perlindungan apabila varietas tersebut adalah tanaman tahunan perkebunan, karena masa eksplorasi dan informasi-informasi dari mitra ini menjadi input atas pelaksanaan perakitan nanti saat BPSI TAS, sudah menjadi Balai Perakitan, jelas Nuning. Potensi dan manfaat besar Kenaf sebagai serat industri yang bersifat alami ini belum optimal, namun masa perlindungan sudah akan berakhir, tambahnya lagi. Tentunya berbeda dengan varietas tanaman yang sifatnya per musim dimana potensi eksplorasi sudah dapat dipastikan lebih cepat sehingga masa perlindungan 20 tahun sudah dapat dianggap memadai.
Selanjutnya untuk kinerja selama 3 hari pelaksanaan Pemantauan dan Verifikasi periode komersialisasi tahun 2024 kepada total 14 mitra telah tercatat angka potensi royalti sebesar Rp 1,045 M dan kontribusi terbesar masih dari vaksin HPAI dan LPAI dari PT. Caprifarmindo.