
Raker BRMP 2025: Konstruksikan Program Strategis Kementan
Bogor (5/7) – Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) pada 4-5 Juli 2025 melaksanakan Rapat Kerja Diperluas di Auditorium Sumintawikarta, Cimanggu, Bogor. Rapat Kerja ini dilaksanakan sejak Jumat sore berkaitan dengan tugas dan mengkonstruksikan pembagian tugas guna mendukung program strategis Kementan di lingkup BRMP. Sebagai pembuka arahan dari Sekretaris Badan, Dr. Haris Syahbuddin, DEA mengungkapkan ucapan terima kasih atas kinerja realisasi BRMP yang tercatat sebagai peraih realisasi ke-3 tertinggi di Kementan. Termasuk untuk pelaksanaan kegiatan Matching Grant yang bersumber dari pendanaan PLN World Bank yang sudah melalui periode blokir, agar seluruh PIU di 9 lokasi dan PMU melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, karena di September mendatang akan dilakukan Mid Term Review sehingga No Objection Letter (NOL) dapat segera diperoleh untuk membuka anggaran, jelas Haris.
Prof. Fadjry Djufry, M.Si., GRCE dalam arahan Rapat Kerja mengungkapkan bahwa 57% lebih anggaran untuk mendukung program utama Kementan saat ini kondisinya sedang diblokir. Dan anggaran ini merupakan anggaran pendampingan di lapang, namun instruksi ini tetap harus berjalan, tinggal bagaimana nanti mengusulkan relaksasi untuk anggaran ini, jelasnya.
Program Kementan saat ini untuk peningkatan produksi bawang putih, gandum, dan kedelai tetap dikonstruksikan termasuk untuk komoditas Perkebunan yang direncanakan akan menggunakan alokasi ABT. Diminta untuk mendukung penyediaan benih sumber untuk komoditas kopi, lada, mete, kelapa dalam, tebu, dan kakao. Termasuk untuk ayam agar terus dilakukan penyediaannya. Penekanan Kepala Badan agar tidak lupa memanfaatkan teknologi yang sudah dimiliki.
Hari kedua Raker dilakukan diskusi per kelompok komoditas dan bidang masalah yaitu Kelompok I : Perbenihan Tanaman Pangan, Kelompok II: Perbenihan Perkebunan, Kelompok III: Perbibitan Ternak, Kelompok IV: Kepegawaian dan Kelompok V: Perakitan. Masing-masing diminta menyusun matriks identifikasi permasalahan, hingga kepada penyusunan gap analisisnya, sebagaimana harus menjadi bagian dari Perencanaan kegiatan dan menjadi output diikuti oleh UPT dan BRMP Provinsi, papar Sekretaris Badan di hari kedua Raker.
Mengikuti pembahasan di Kelompok III: Perbibitan Peternakan, Kepala BRMP Pengelola Hasil menyuarakan hasil diskusi sebagaimana dilakukan pada 11 Juni atas potensi perlunya membangkitkan pola ‘bagi hasil’ untuk ternak sebagaimana dapat disepakati pembagiannya secara bersama. Hal ini menjadi usulan agar upaya mendorong pemanfaatan dapat lebih masif lagi terutama di kalangan peternak, jelas Nuning. Hal ini disepakati oleh BRMP Sultra, Bapak Nur Alamsyah atas kondisi bahwa peluang komersialisasi dapat hilang apabila pola dan mekanisme ini tidak diberi jalan keluar, jelasnya.
Disesi sore Raker menghadirkan Prof. Zudan Arif Fakrulloh, hadir dengan memberikan Arahan Strategi Kebijakan Pengelolaan SDM, memberikan jalan keluar atas kendala SDM yang dihadapi oleh BRMP. Disebutkan oleh Prof. Zudan, bahwa di 7 bulan masanya menjabat sebagai Kepala BKN, beliau mengungkapkan adanya terobosan yang memang diperlukan. Prof. Zudan melihat bahwa 5jt ASN yang ada saat ini adalah engine dan motor penggerak untuk mewujudkan Asta Cita Presiden. Pun demikian untuk BRMP, terkait dengan distribusi hasil penempatan PPPK Optimalisasi yang saat ini dibutuhkan rencana redistribusinya agar dapat diusulkan kembali menempati kebutuhan formasi di BRMP, jelasnya. Pernyataan ini menjawab pertanyaan dan kegelisahan dari sejumlah Satker yang kehilangan tenaga PPPK yang sudah bekerja dan dididik untuk mengisi formasi, namun karena optimalisasi malahan ditempatkan di kantor lain. Hal ini disambut dengan tepuk tangan meriah peserta Raker BRMP yang diikuti hampir 732 orang secara daring dan 300 orang mengikuti secara luring di Auditorium Sadikin.